Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak lagi kejar-kejaran sama waktu? Bangun tidur udah mikirin target, buka HP langsung ketemu postingan orang lain yang kelihatan lebih sukses, dan ujung-ujungnya bikin kita ngerasa ketinggalan jauh. Padahal, kalau dipikir-pikir, hidup kita itu sebenarnya gak sedang dikejar deadline. Kita cuma kebiasaan membandingkan ritme hidup sendiri dengan orang lain.
Aku sendiri dulu sering banget merasa kayak hidup ini balapan. Rasanya harus cepat-cepat sampai, cepat-cepat sukses, cepat-cepat kaya. Tapi makin aku ngejalanin, aku sadar: setiap orang punya ritme hidupnya sendiri. Dan kalau terus-terusan ngebut, justru kita kehilangan momen penting yang mestinya bisa dinikmati pelan-pelan.
Kenapa Kita Sering Merasa Hidup Sedang Dikejar Deadline?
Jawabannya sederhana: karena kita kebanyakan terpapar standar orang lain. Sosial media bikin kita selalu membandingkan diri. Teman posting wisuda, kita jadi merasa ketinggalan. Ada yang update beli rumah, kita jadi kepikiran belum punya apa-apa. Padahal nggak ada aturan tertulis kalau semua orang harus sukses di umur yang sama.
Sebuah artikel di Psychology Today menjelaskan kalau kebiasaan membandingkan diri bisa bikin otak selalu dalam mode “alarm”, alias merasa dikejar-kejar sesuatu. Akhirnya, kita kehilangan rasa tenang dan lupa kalau jalan kita mungkin memang berbeda.
Pelan Itu Bukan Berarti Kalah
Salah satu kesalahpahaman besar adalah menganggap “pelan” itu sama dengan “gagal” atau “kalah”. Padahal nggak begitu. Pelan itu bisa berarti kita lebih sadar sama apa yang kita lakukan. Aku pernah bahas juga soal 1% Konsistensi — bahwa langkah kecil yang konsisten justru jauh lebih kuat daripada ambisi besar yang nggak pernah jalan.
Bayangin aja: kalau kamu belajar bahasa asing sehari 10 menit aja, mungkin kelihatannya kecil. Tapi kalau dilakukan terus 1 tahun, hasilnya bakal jauh beda daripada orang yang semangat belajar 5 jam sehari tapi berhenti setelah seminggu.
Belajar Menikmati Proses
Hidup gak selalu harus diukur dari target besar. Kadang yang lebih penting adalah gimana kita bisa menikmati proses. Jalan kaki sore-sore, ngopi sambil ngobrol, baca buku meski cuma satu bab — hal-hal kecil ini bikin hidup terasa lebih nyata.
Aku sadar kalau dulu aku terlalu sering mikirin hasil. Aku ngerasa baru bisa bahagia kalau sudah sampai tujuan. Tapi kenyataannya, tujuan itu cuma sebentar, yang panjang itu perjalanannya. Kalau kita nggak bisa menikmati perjalanan, hidup ini bakal terasa hampa.
Tips Supaya Gak Terjebak “Deadline” yang Kita Ciptakan Sendiri
- Kurangi bandingin diri sama orang lain. Percaya deh, algoritma media sosial memang dirancang bikin kita merasa ketinggalan.
- Buat timeline hidup versi kamu sendiri. Misalnya: nikah umur 25 atau 35 sama aja, asal kamu siap.
- Fokus ke langkah kecil harian. Kayak olahraga 10 menit, baca 5 halaman, atau nabung Rp10 ribu.
- Rayakan progress kecil. Jangan tunggu sukses besar dulu baru bahagia.
Santai Itu Bukan Malas
Santai bukan berarti kita males atau nggak punya tujuan. Santai artinya kita jalan dengan ritme kita sendiri, nggak terburu-buru, dan nggak terjebak dengan ekspektasi orang lain. Malah dengan santai, kita bisa lebih fokus sama hal-hal yang penting.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kalau dipikir-pikir, hidup ini bukan tentang siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang bisa bertahan lama. Hidupmu gak sedang dikejar deadline, jadi kasih ruang buat dirimu bernapas, berproses, dan belajar dengan ritme yang kamu punya.
Ingat: bahkan marathon pun ada momen istirahatnya. Kalau terus ngebut, kita justru bisa tumbang di tengah jalan.
FAQ
1. Kenapa aku sering merasa tertinggal dari orang lain?
Karena kamu terlalu fokus pada standar hidup orang lain, bukan ritme kamu sendiri.
2. Apakah santai itu sama dengan malas?
Nggak. Santai artinya kamu tahu kapan harus jalan, kapan harus berhenti, dan kapan harus menikmati proses.
3. Gimana cara berhenti ngebandingin diri?
Batasi konsumsi sosial media, fokus ke apa yang bisa kamu kontrol, dan hargai progress kecilmu.
4. Apa hubungannya konsistensi sama santai?
Dengan konsisten, kita bisa santai karena nggak harus buru-buru ngejar hasil instan.
5. Gimana caranya supaya tetap produktif tanpa merasa dikejar-kejar?
Fokus pada rutinitas kecil yang bisa dilakukan setiap hari, bukan target besar yang bikin stres.
Penutup
Aku tahu hidup nggak selalu gampang. Kadang kita dituntut cepat, dituntut jadi yang terbaik, atau dituntut punya semua hal dalam waktu singkat. Tapi, percayalah, hidupmu gak sedang dikejar deadline. Jalan aja pelan-pelan, santai, nikmati prosesnya. Karena pada akhirnya, yang paling penting bukan siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang bisa bertahan sampai akhir dengan tenang.

